Waspadai Penyebab Jantung Bengkak dan Cara Pencegahannya

Share article

Jantung bengkak

Jantung bengkak merupakan kondisi yang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Kondisi ini memang tidak semengerikan penyakit jantung lain seperti serangan jantung. Hanya saja kondisi pembengkakan pada jantung yang tak kunjung membaik dapat mengakibatkan beberapa hal yang cukup serius.

Untuk itu Anda perlu mengenali tentang apa itu jantung bengkak lebih dalam, seperti penyebabnya, faktor risikonya, gejalanya, serta langkah-langah pencegahannya demi menjaga kesehatan jantung Anda. Artikel ini mengandung semua informasi yang Anda butuh. Simak ulasannya di bawah ini!

Apa itu Jantung Bengkak?

Jantung bengkak atau karmiomegali bukanlah suatu penyakit, hanya saja ini merupakan sebuah kondisi yang ditimbulkan karena faktor penyakit tertentu. Ketika jantung atau organ yang berhubungan dengan jantung sakit, hal tersebut akan membuat jantung melemah. Kondisi jantung yang melemah ini akan membuat dirinya harus memaksakan diri agar dapat memompa darah ke seluruh tubuh seperti biasanya.

Jantung membesar ketika terjadinya kerusakan pada otot jantung. Hal ini dapat terjadi pada satu atau kedua ventrikel jantung, ruang utama yang memompa darah ke seluruh tubuh. Awalnya jantung yang sudah lemah itu masih bisa memompa darah sebagai mana biasanya. Namun, kemampuan itu akan menurun seiring waktu karena kondisi jantung. Hingga pada akhirnya otot jantung menjadi rusak dan terjadilah pembengkakan.

Terdapat dua jenis pembengkakan jantung. Yang pertama adalah kardiomiopati dilatasi, di mana kondisi ini terjadi saat dua dinding ventrikel menjadi lebih regang dan tipis. Selain jantung, organ hati juga ikut membesar. Yang kedua adalah kardiomiopati hipertrofik, di mana otot ventrikel kiri akan menjadi tebal dan membesar karena tekanan darah tinggi (hipertrofi).

Pada beberapa kondisi, jantung yang membengkak dapat kembali normal. Namun, sebagian penderita jantung bengkak ini harus menjalani pengobatan seumur hidupnya. Oleh karena itu, kenali penyebabnya dan cara pencegahannya sebelum terlambat.

Penyebab Jantung Bengkak

Salah satu penyebab jantung bengkak merupakan penyakit jantung. Namun, ada kalanya terdapat faktor-faktor lainnya yang dapat membuat jantung menjadi bengkak. Bahkan dalam beberapa kasus, tidak diketahui kenapa jantung tersebut menjadi lemah dan membengkak. Berikut ini adalah beberapa penyebab pembengkakan jantung yang harus diketahui.

• Penyakit jantung koroner. Kerusakan pada arteri koroner yang bertugas untuk memasok darah ke otot jantung dapat menyebabkan otot jantung melemah dan membesar.

• Tekanan darah tinggi (hipertensi). Tekanan darah tinggi yang kronis dapat menyebabkan otot jantung menebal dan kaku karena harus memompa darah lebih keras, yang pada akhirnya dapat melemah dan membesar.

• Tekanan darah tinggi pada arteri pulmonalis (hipertensi pulmonal). Ketika jantung harus bekerja keras untuk mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru, maka sisi kanan jantung akan mengalami pembesaran.

• Penyakit katup jantung. Fungsi dari empat buah katup jantung adalah untuk menjaga darah mengalir ke arah yang benar. Jadi, jika katup bermasalah, maka aliran darah akan terganggu, yang membuat ruang jantung bisa membesar.

• Penumpukan cairan di sekitar jantung (efusi perikardia). Saat dilakukan rontgen dada, pembesaran jantung bisa dilihat beserta penumpukan cairannya.

• Penyakit otot jantung (kardiomepati). Penyakit kardiomepati akan membuat jantung menjadi kaku dan menebal. Pada akhirnya jantung akan sulit memompa darah.

• Infeksi virus atau bakteri pada jantung. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada otot jantung yang disebut dengan miokarditis. Kondisi ini dapat menyebabkan pelemahan dan pembesaran jantung.

• Penyakit jantung bawaan. Beberapa orang terlahir dengan gen yang berisiko dengan penyakit jantung, atau disebut juga kardiomegali kongenital. Kondisi ini akan membuat penderita harus menjalani pengobatan seumur hidupnya.

• Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.

• Anemia. Ketika anemia terjadi, sel darah merah akan membawa oksigen lebih sedikit. Sehingga membuat jantung harus memompa lebih keras lagi sesuai kebutuhan tubuh.

• Hemochromatosis (Kebanyakan zat besi). Zat besi yang berlebihan akan menumpuk di banyak organ, tak terkecuali jantung. Hal ini menyebabkan bilik kiri bawah jantung akan Membengkak.

• Gangguan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif mau pun yang kurang aktif sama-sama bermasalah. Kedua dapat menyebabkan permasalahan jantung dan berakhir membuat jantung membengkak.

• Hamil. Pembengkakan jantung bisa saja akan terjadi saat seorang wanita akan menghadapi masa bersalinnya (kardiomiopati peripartum).

• Melakukan aerobik. Meski jantung membesar sebagai respons terhadap olahraga yang rutin dan lama, tapi kondisi ini tidak dianggap sebagai penyakit. Jadi, jangan takut untuk tetap melakukan olahraga.

Gejala Jantung Bengkak

Gejala jantung bengkak dapat bervariasi tergantung pada tingkat parahnya kondisi jantung. Namun, tak jarang penderita kondisi pembengkakan jantung tidak memiliki gejala sama sekali. Berikut ini adalah gejala umum yang perlu diwaspadai, antara lain:

• Sesak napas dan napas menjadi pendek.
• Tubuh terasa lemas dan mudah kelelahan meski tidak melakukan aktivitas berat.
• Pembengkakan (edema) di kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut dan dada.
• Batuk kronis, terutama di malam hari.
• Peningkatan berat badan yang tiba-tiba dan tanpa penjelasan.
• Nyeri dada, pusing, dan mual.
• Denyut jantung tidak teratur atau cepat.

Komplikasi Fatal pada Jantung Bengkak

Tidak semua kondisi jantung bengkak itu mengarah pada penyakit, seperti yang disebabkan oleh kehamilan dan latihan aerobik. Namun, untuk jantung bengkak yang merupakan penyakit jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi serius. Berikut adalah beberapa komplikasi fatal pada jantung bengkak.

• Gagal jantung. Gagal jantung terjadi saat ventrikel kiri menjadi semakin besar. Hal ini akan membatasi kapasitas jantung untuk dapat memompa darah seperti biasanya.

• Artimia (jantung berdetak tidak normal). Jantung bengkak dapat menyebabkan aritmia, yang dapat mengganggu denyut jantung dan berakibat fatal. Detaknya yang tidak beraturan dapat mengakibatkan penderitanya pingsan, serangan jantung, bahkan yang lebih parah
adalah kematian mendadak.

• Gumpalan darah. Jangan remehkan darah yang menggumpal, terlebih jika terjadi di dalam jantung. Karena jika sudah menyebar ke paru-par, maka penderita dapat terkena emboli paru maupun stroke.

• Katup jantung bocor (regurgitasi). Saat jantung menjadi bengkak, maka katup jantung mitral dan trikuspid bisa saja tidak dapat tertutup dengan baik. Alhasil, darah akan mengalir mundur. Namun, kondisi ini belum tentu berbahaya. Tetap periksakan ke dokter.

Pencegahan Jantung Bengkak

Jika salah satu keluarga Anda memiliki riwayat kelainan jantung, segera periksakan diri karena kemungkinan besar Anda dapat mengalaminya juga. Kondisi jantung bengkak karena faktor genetik perlu perhatian khusus dan penanganan sejak dini. Namun, meskipun tidak memiliki riwayat penyakit jantung, Anda tetap harus melakukan pencegahan agar kondisi jantung tetap sehat dan tidak memburuk. Beberapa pencegahan jantung bengkak yang dapat dilakukan adalah:

• Menjaga pola makan yang sehat serta olahraga rutin.
• Menjaga berat badan yang ideal
• Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
• Hindari stres yang berlebihan.
• Kendalikan kadar kolesterol, kadar gula darah, dan tekanan darah tinggi.

Pola hidup sehat memang tidak dapat sepenuhnya membuat Anda terhindar dari jantung bengkak.Namun, setidaknya faktor penyebab dari pembengkakan jantung itu sendiri sudah terhindar.

Kondisi jantung bengkak harus segera diatasi agar tidak terjadinya komplikasi fatal. Karena jika telat ditangani, kondisi Anda bisa sulit disembuhkan nantinya. Hubungi klinik jantung Dr. Gerard Leong untuk bertanya seputar penyakit jantung. Segera jadwalkan konsultasinya jika Anda mengalami gejala-gejala jantung bengkak yang berbahaya seperti di atas.

Referensi:

1. Enlarged Heart. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/enlarged- heart/symptoms-causes/syc-20355436 Diakses pada 2 Mei 2024.

2. Enlarged Heart (Cardiomegaly). https://www.webmd.com/heart-disease/enlarged-heart- causes-symptoms-types Diakses pada 2 Mei 2024.

3. Amin, Hina dan Siddiqui, Waqas J. 2022. Cardiomegaly: Start Pearls. [Online] https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542296/

4. Ini Gejala Pmebngkakan Jantung yang Harus Anda Waspadai! https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/ini-gejala-jantung-bengkak- yang-harus-anda-waspadai Diakses pada 2 Mei 2024.

5. Kenali Penyebab Pembengkakan Jantung dan Tindakan Penanganan yang Tepat. https://www.emc.id/id/care-plus/kenali-penyebab-pembengkakan-jantung-dan-tindakan- penanganan-yang-tepat Diakses pada 2 Mei 2024.

Scroll to Top